ARAH MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI
A.
Pengantar
Globalisasi
secara umum diseluruh dunia memiliki implikasi besar pada profesi akuntansi.
Transaksi bisnis dan aktivitas senantiasa berkembang, ketaraf internasional dan
kompleksitas dari regulasi berkembang terus menerus. Ketersediaan informasi
publik mengenai sebuah aktivitas entitas, dibuat dan dimediasi oleh akuntan
keuangan dan auditor, diandalkan sebagai keakuratan dan penilaian yang
transparan dari kinerja keuangan.
Akuntansi
keuangan bukan ilmu pasti dan akuntan terus menerus dihadapkan dengan pertanyaan
yang menantang pengetahuan mereka. Beberapa isu yang dihadapi oleh akuntan
dalam praktek sehari-hari, dan beberapa perubahan tantangan pada profesi secara
keseluruhan. Solusi untuk isu berfungsi untuk mendukung keputusan akuntansi
secara keseluruhan.
Beberapa
prediksi akuntansi sebagai profesi. profesi, akuntansi tunduk pada perubahan
politik, sosial dan budaya, dan beberapa pengaruh operasi saat ini yang
memiliki implikasi terhadap arah akuntansi. Kekuatan politik akan mendorong
kontrol pemerintah yang lebih besar atas kebijakan akuntansi; harapan sosial
yang menuntut tanggung jawab lebih dan perilaku etis dari perusahaan dan
profesi itu sendiri, perubahan untuk mengintegrasikan dan menyatukan kemitraan
internal dan eksternal yang kuat diseluruh dunia.
B.
Pengaruh Historis
Arah
baru untuk profesi akuntansi, mengevaluasi pengaruh historisnya. Teori
akuntansi keuangan telah berevolusi selama ratusan tahun. Perusahaan modern
muncul dari revolusi industri, dengan munculnya pengetahuan dan ilmuan, telah
menciptakan pergeseran besar dalam ekonomi berbasis teknologi baru yang lebih
efektif dan efisien. Transaksi tidak lagi secara manual dilacak; kinerja
perusahaan global terletak pada transaksi berjangka dan nilai perusahaan yang
bergantung pada modal intelektual dan pengalaman tenaga kerjanya. Pergeseran
ini disebut pergeseran dari fundamental ke praktek akuntansi keuangan.
Pertumbuhan dari perusahaan
merupakan fundamental yang dihubungkan dengan tinggi dan rendah siklus ekonomi.
Pemerintah perlu fokus pada masalah yang terkait dengan kegagalan perusahaan.
Meskipun kemajuan dalam teknologi dan pengambilan keputusan perusahaan pada
akhirnya terletak pada manajemen sumber daya manusia.
Dengan
akses yang lebih mudah bagi para pemangku kepentingan yang lebih kecil, memasok
atau menuntut peluang investasi, pasar global secara perlahan menjadi lebih
terbuka dan dapat diakses. Pertumbuhan usaha kecil dan menengah merupakan
tulang punggung dari banyak negara di dunia, baik dari pilihan pembiayaan,
fleksibel dan disederhanakan untuk menyediakan modal dan investasi untuk sumber
daya ekonomi. Pergeseran inilah yang memunculkan kebutuhan untuk
menyederhanakan pelaporan, kontrol dan transparansi informasi antara investor
dan bisnis; seperti arus informasi yang bebas. Memastikan transparansi dan
keandalan proses informasi ini diberikan, digunakan dan diatur. Pendekatan
regulator di dunia, dengan fokus pada penetapan standar nasional, dan munculnya
set tunggal peraturan akuntansi internasional.
C.
Regulator Standar Akuntansi
Pergeseran
paling mendasar dalam peraturan akuntansi dan akan tetap fokus pada profesi
akuntansi adalah pelaksanaan set tunggal, standar akuntansi internasional di
seluruh dunia. Sistem tunggal internasional regulasi akuntansi memiliki potensi
untuk meningkatkan kualitas akuntansi di negara berkembang, dan untuk
meningkatkan transparansi pengungkapan perusahaan lintas batas. Beberapa
perbaikan dan inovasi berasal dari
penetapan standar dan regulasi lainnya, sementara yang lain akan didorong oleh
permintaan investor (Jurnal Akuntansi 2005). Konvergensi antara Amerika Serikat
dan standar akuntansi internasional sebagai tujuan akhir.
a.
Implikasi Politik
Implikasi
Politik dalam tingkat campur tangan politik dalam regulasi standar akuntansi
berbeda dari satu negara ke negara. Kompleksitas prosedural dalam kelangsungan
hidup dan pertumbuhan usaha kecil. Peraturan yang terlalu rumit dan
berbelit-belit dapat menciptakan peluang lebih lanjut suap dan korupsi.
Litigasi memakan waktu lebih lama di negara-negara dengan sistem pengadilan
prosedural yang kompleks, di mana manfaat yang diharapkan tidak terwujud dan
menghambat kemajuan. Hukum kepailitan juga memberikan kemudahan untuk usaha
kecil untuk bertahan hidup dan pemerataan kompetisi. Undang-undang kepailitan
sering diperdebatkan dan perlu mengakomodasi budaya dan sikap sosial terhadap
peran kreditur dan debitur.
b. Standar
Internasional dalam Peraturan Nasional
IASB
mencoba untuk mendirikan sebuah 'praktek terbaik' dalam set standar untuk
kualitas akuntansi yang optimal, implikasi untuk menggunakan 'satu ukuran cocok
untuk semua' sebagai solusi. Di setiap negara di mana Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (SAK) diperkenalkan, regulator lokal menghadapi proses
integrasi yang kompleks. Hal ini akan menjadi tantangan dalam mengubah pola
pikir. Tantangan besar bagi regulator akuntansi di seluruh dunia untuk
mengekang praktek nyata 'akuntansi kreatif', yang merusak niat baik dan
kepercayaan dari masyarakat umum. Langkah ke depan untuk mengurangi pilihan
metode akuntansi yang diizinkan dan meminimalkan penggunaan pilihan dalam
metode akuntansi membawa eksploitasi, dan tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Teori keagenan menunjukkan, bahwa pilihan akuntansi akan terus
diarahkan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, berapapun biayanya (Delaportas
et al 2005)
D.
Pelaporan Sosial dan Lingkungan
Pelaporan sosial dan lingkungan merupakan
bagian dari pertumbuhan tata kelola perusahaan sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan dalam tujuan pada umumnya yang berdampak pada entitas dalam
komunitas dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan pelaporan sukarela telah
mengikuti tren perusahaan termasuk pengungkapan lingkungan dalam laporan
tahunan mereka. Perusahaan mengelola kesan publik terhadap operasi organisasi,
dan untuk membangun dan mempertahankan legitimasi organisasi.
Laporan
lingkungan perusahaan telah menjadi alat komunikasi bagi perusahaan dalam
mengungkapkan kinerja lingkungan yang positif mereka, tetapi tidak untuk yang
negatif. Kredibilitas pelaporan sukarela sosial perusahaan untuk memberikan
gambaran yang dari kinerja perusahaan dari perspektif baik dan buruk dilihat
dari perspektif triple bottom line untuk
menyertakan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya Triple bottom line dalam kerangka
operasional sebagai ketersediaan informasi yang dapat dipercaya mengenai dampak
keuangan dari keputusan sosial dan lingkungan yang dibuat oleh manajemen. Perbaikan
dalam kualitas, kuantitas, dan kelengkapan pelaporan sosial dan lingkungan yang
ingin dicapai, Keterlibatan akademis yang mencoba untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik dari proses internal dan sikap untuk berkomunikasi dan
bagaimana pelaksanaan manajemen dapat mempengaruhi pelaporan isu-isu sosial dan
lingkungan.
a. Tatakelola
dan Etika
Tatakelola dan arahan etika perusahaan terkait dalam
kasus Enron dan WorldCom, dengan tindakan penegakan hukum oleh Securities and Exchange Commission
(SEC), dan perbaikan baru tersedia di bawah Sarbnes
Oxley Act of 2002 di Amerika Serikat untuk meningkatkan proses pemeriksaan
laporan keuangan dan untuk member hak dewan direktur baru, akuntan publik, dan
praktik tata kelola perusahaan lainnya), menunjukkan bahwa direktur independen
akan menghadapi kewajiban keuangan, regulasi, dan pidana yang sangat nyata jika
mereka gagal dalam menjalankan tugasnya secara etis dan dengan integritas.
Perilaku etis harus direncanakan atau dikembangkan dari waktu ke waktu untuk
kebaikan perusahaan. Salah satu masalah yang dihadapi perbaikan tata kelola
perusahaan adalah seringnya penggunaan opsi saham untuk menghargai anggota
dewan. Ketika berita buruk terungkap, dewan perusahaan harus didorong untuk
memberikan konsultasi terhadap transparansi dan pengungkapan penuh dalam
pelaporan keuangan. Kenyataannya adalah, bahwa di Amerika Serikat sekarang,
tata kelola perusahaan gagal untuk mengatasi masalah utama terkait sistem check and balances sehubungan dengan
opsi saham.
b.
Keterlibatan Pemerintah dalam Pelaporan Sosial dan
Lingkungan
Tatakelola
dan arahan etika perusahaan terkait dalam kasus Enron dan WorldCom, dengan tindakan
penegakan hukum oleh Securities and
Exchange Commission (SEC), dan perbaikan baru tersedia di bawah Sarbnes Oxley Act of 2002 di Amerika
Serikat untuk meningkatkan proses pemeriksaan laporan keuangan dan untuk member
hak dewan direktur baru, akuntan publik, dan praktik tata kelola perusahaan
lainnya), menunjukkan bahwa direktur independen akan menghadapi kewajiban
keuangan, regulasi, dan pidana yang sangat nyata jika mereka gagal dalam
menjalankan tugasnya secara etis dan dengan integritas.
c.
Keterlibatan
pemerintah dalam pelaporan sosial dan lingkungan
Akuntansi
tradisional dan model ekonomi fokus pada produksi dan distribusi barang dan
jasa kepada masyarakat, sedangkan akuntansi sosial dapat dilihat sebagai
pendekatan yang berguna untuk mengukur dan melaporkan kontribusi perusahaan
kepada masyarakat dalam pengertian lebih luas yang lebih holistik.
Undang-undang
Inggris tentang isu-isu lingkungan berasal dari UU perlindungan Environtmental
1990, UU Air dan daftar tanah terkontaminasi 1990. Berdasarkan peraturan
tersebut, perusahaan harus:
·
berinvestasi untuk pencegahan polusi
·
berinvestasi dalam teknologi bersih
·
mengubah prosesses dan produk
·
menelaah nilai aktiva
·
menghabiskan pengolahan limbah dan
pembuangan (Gray, Bebbington & Walters, 1993).
Regulasi
Uni Eropa, mencakup rentang yang lebih luas dari undang-undang lingkungan di pertengahan 1990-an. Terdapat beberapa
implikasi bisnis adalah:
·
sifat kemasan berubah
·
pemulihan kemasan daur ulang atau skema
yang diperlukan
·
biaya pengolahan limbah atau pembuangan
meningkat
·
perusahaan perlu membuat informasi lebih
tersedia untuk umum
·
proses industri yang lebih berat perlu
mengadopsi praktik pengelolaan lingkungan.
d.
Keterlibatan
Profesional dalam Pelaporan Sosial dan Lingkungan
Akademisi akuntansi dan praktisi membahas
bagaimana profesi mereka dapat berkontribusi dalam CSR sebelum gerakan dari
tahun 1960-an sampai pertengahan 1970-an. Profesi akuntansi memberikan
kepemimpinan di bidang pelaporan sosial perusahaan. yang berkaitan dengan
isu-isu sosial juga diperlukan. Bahan berorientasi sosial dalam laporan
akan memberikan informasi yang berguna bagi investor serta meningkatkan
kredibilitas rezim pelaporan perusahaan.
Federasi internasional Akuntan (IFAC)
bertujuan untuk memperkuat profesi akuntansi internasional di negara-negara
berkembang, menangani tanggung jawab profesional dalam pelaporan keuangan dan
memperjelas peran akuntan dalam tata kelola perusahaan.
Tantangan dan peluang
untuk profesional akuntansi internasional di masa depan keduanya penting (Gorman
& Hargadon 2005). Akuntan untuk dapat memberikan nasihat tentang sosial
tanggung jawab perusahaan. Tugas akuntan ini akan sebanding dengan
pengendalian perusahaan: harus berkoordinasi, berproses dan melaporkan berbagai
kegiatan keuangan. ‘Soft skill'
Akuntan masa depan akan meningkat.
E.
Manajemen Modal Intelektual
Manajemen kontemporer mengacu pada gagasan bahwa modal
intelektual, modal tak berwujud, dan pengetahuan diklaim sebagai munculnya era
pengetahuan atau ekonomi pengetahuan, di mana modal ekonomi dan produktif dari
organisasi lebih banyak berasal dari modal intelektual daripada modal keuangan
dan fisik. Modal intelektual saat ini menarik perhatian pemerintah, pembuat
kebijakan, dan praktisi organisasi secara global.
Pengukuran modal tidak berwujud saat ini telah
dikembangkan dengan adanya kesalahan klasifikasi bawaan dan pendekatan
akuntansi cobbled-together dari
pengukuran tersebut. Untuk mengatasinya, dibutuhkan pendekatan biaya back-to-basics yang mengklasifikasikan
investasi yang tidak berwujud sebagai aset berdasarkan tujuan manajemen.
Pendekatan scorecard
sekarang mendominasi bidang modal intelektual. Penggunaan balance scorecard dalam pelaporan aset tak berwujud akan memberikan
informasi lebih rinci tentang bagaimana balance
scorecard memfasilitasi manajemen dalam proses inovatif sebaik sumber daya
manusia dan manajemen modal organisasi. Pelaporan intelektual secara sukarela
menimbulkan beberapa kekhawatiran tentang kurangnya komparabilitas dan
konsistensi dalam pengungkapan. Hal ini memiliki konsekuensi bagi para pemangku
kepentingan eksternal organisasi, baik pemegang saham, investor, maupun
masyarakat luas. Sama seperti manfaat dari pelaporan sosial dan lingkungan,
insentif bagi perusahaan yang terlibat
dalam pengungkapan modal intelektual masih terbatas. Investigasi empiris dan
keterlibatan profesi akuntansi dalam pengembangan prosedur pelaporan yang
konsisten dan reliabel, akan menjadi sebuah perbaikan dalam hal ini.
F.
Penggabungan Pasar
Di masa lalu, kepercayaan terhadap pasar terbuka dan
liberalisasi ekonomi dapat terganggu oleh guncangan ekonomi yang besar. Jika
peristiwa 11 September 2001 terjadi lagi, beberapa sentuhan globalisasi akan
berhenti secara tiba-tiba. Globalisasi adalah proses yang memungkinkan
investasi dalam pasar keuangan dilakukan secara internasional sebagai hasil
dari perkembangan teknologi dan deregulasi. Pusat-pusat kekuatan ekonomi utama
dari Amerika Serikat dan Eropa mungkin akan mundur ke mode proteksi, dan proses
internasional dari pasar terbuka dan perdagangan bebas akan hilang.
Pasar modal Amerika Serikat dianggap sebagai pasar modal
terbesar di dunia dan pengaruhnya terhadap perekonomian dunia dapat dilihat di
masa lalu. Pasar modal Amerika Serikat juga dianggap sebagai pasar modal yang
paling likuid dan paling canggih. SEC umumnya dianggap sebagai penanggung jawab
untuk perbaikan proses tata kelola di Amerika Serikat. SEC memulai perubahan
untuk independensi dan kesadaran keuangan dari komite audit sebelum runtuhnya
Enron.
SEC berpotensi menjadi pihak yang paling berpengaruh di
dunia dalam proses peningkatan kualitas dan integritas sistem pelaporan
keuangan dan isu-isu yang berkaitan dengan tata kelola. Yang mengejutkan adalah
ternyata SEC kekurangan dana dan staf, namun telah bertanggung jawab untuk
penyelenggaraan sekuritas dan pelaporan keuangan. Beberapa inisiatif SEC untuk
masa depan adalah:
•
Melarang
CEO atau manajer perusahaan untuk bertindak sebagai ketua dewan direksi,
terlibat dengan cara apapun dalam nominasi direksi, atau bertanggung jawab
dalam penetapan persyaratan agenda dan rapat dewan.
•
Melarang
semua direksi dari luar perusahaan untuk memegang opsi saham dalam setiap
entitas di mana mereka menjabat sebagai anggota dewan direksi.
•
Dengan
satu pengecualian (CEO atau lainnya), membuat anggota dewan terdiri atas
direksi dari luar perusahaan yang belum bekerja atau memiliki hubungan bisnis
yang signifikan dengan perusahaan atau eksekutif.
•
Menetapkan
persyaratan pendidikan yang berkelanjutan bagi seluruh anggota dewan dari luar
perusahaan, dengan menyarankan 30 jam per tahun dalam bentuk pelatihan kerja
yang berkesinambungan pada program pendidikan yang terakreditasi (Imhoff 2003,
pp. 122-3).
Terlalu sedikit pemimpin bisnis senior meluangkan waktu
untuk terus mengikuti perkembangan saat ini di bidang keuangan, pelaporan
keuangan, tata kelola, dan perubahan tren dalam bisnis dan industri. Oleh
karena itu, dengan amanat dari persyaratan pendidikan yang berkelanjutan, SEC
bertujuan untuk meningkatkan independensi dan kompetensi dewan perusahaan
direksi untuk secara efektif mewakili kepentingan pemegang saham.
Disebutkan bahwa manfaat terbesar dari globalisasi adalah
pasar perdagangan terbuka, bebas, dan tidak terbatas. Menghapus hambatan
perdagangan adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat dilakukan oleh
pemerintah untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi masyarakat miskin
dalam kemakmuran global. Bank Dunia mengeluarkan laporan pada tahun 2001 yang
menyatakan bahwa globalisasi dapat menyebabkan pertumbuhan yang lebih cepat dan
pengurangan kemiskinan di negara-negara miskin.
Reformasi pasar bebas, bersama dengan keterbukaan,
memegang kunci manfaat globalisasi bagi masyarakat miskin. Terdapat keyakinan
bahwa globalisasi merugikan masyarakat miskin, dan bahwa integrasi pasar global
akan menyebabkan lebih banyak kemiskinan dan ketidakmerataan. Masalah yang
sebenarnya adalah ketidakmerataan global tidak konsisten dengan nilai peradaban
dan komitmen internasional untuk mengurangi kemiskinan pada tahun 2015.
Perdagangan internasional berpotensi untuk bertindak sebagai pendorong
pengurangan kemiskinan, dengan menyediakan negara-negara miskin berupa akses ke
pasar, teknologi, dan sumber daya yang memungkinkan pertumbuhan lebih cepat dan
merata (Watkins, 2002).
G.
Merger, Akuisisi, dan Pengambilalihan (Takeover)
Merger, akuisisi, dan pengambilalihan adalah kombinasi
dari dua atau lebih bisnis yang menghasilkan pembentukan entitas pelaporan
baru. Merger melibatkan persetujuan perusahaan target, akuisisi muncul ketika
satu perusahaan membeli saham atau pengendalian dari perusahaan lain, dan
pengambilalihan biasanya dilakukan karena adanya pertentangan. Merger, akuisisi,
dan pengambilalihan telah dan akan terus menjadi sebuah fitur dari ekonomi
global, terutama dengan biaya tenaga kerja yang murah di negara berkembang.
Dengan pertumbuhan perusahaan multinasional, harus terdapat konsistensi dan
keseragaman dalam standarisasi prinsip dan praktek akuntansi yang digunakan
untuk membandingkan kinerja satu anak perusahaan dengan yang lainnya.
Dua perubahan luar biasa telah terjadi di perusahaan
dalam beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut:
•
Orang-orang
yang bekerja untuk organisasi tidak lagi karyawan tradisional organisasi
tersebut.
•
Semakin
banyak perusahaan yang telah melakukan outsource
terhadap hubungan karyawan dan tidak lagi mengelola aspek utama dari hubungan
mereka dengan karyawan formal mereka.
Salah satu keterbatasan terbesar dari struktur perusahaan
saat ini yang perlu diatasi melibatkan make-up
dari dewan direksi. Peran dewan direksi harus berubah untuk memenuhi kebutuhan
para pemegang saham. Biasanya, dewan direksi terdiri atas direksi dari luar
perusahaan yang dirancang untuk menambah nilai kualitas dan integritas laporan
keuangan manajemen dengan melayani sebagai penghubung dengan akuntan
profesional yang independen, dan auditor internal. Dewan direksi juga
memastikan manajer menerima kompensasi yang sesuai untuk upaya mereka. Dengan
demikian, Dewan direksi melihat bahwa rencana insentif yang tepat akan
menguntungkan manajer atas upaya mereka untuk memaksimalkan kekayaan pemegang
saham (Imhoff 2003).
Dalam mengidentifikasi penyebab bencana perusahaan perlu
dilihat bagaimana penentuan dewan direksi. Mereka tidak benar-benar dicalonkan
oleh pemegang saham. Pemegang saham mungkin memiliki suara, tetapi mereka diberikan
pilihan yang terbatas pada surat suara mereka. Pada intinya, CEO secara
signifikan dapat mempengaruhi keanggotaan dewan, dengan mantan pimpinan atau
CEO dari perusahaan yang sering dicalonkan untuk dewan baru. Hal ini
bertentangan dengan tata kelola perusahaan yang efektif. Praktek ini akan perlu
diubah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap kemampuan dewan untuk
mengawasi sebuah perusahaan.
Sementara independensi dewan merupakan masalah di banyak
organisasi Barat, di negara-negara lain, norma sosial dan budaya dapat memiliki
pengaruh signifikan terhadap struktur perusahaan. Organisasi multinasional
berjuang untuk mengintegrasikan perbedaan elemen perusahaan mereka yang berupa
perbedaan budaya, pengembangan kemajuan teknologi atau hambatan hukum dan
politik untuk komunikasi informasi dari anak perusahaan kepada induk
perusahaan.
Dengan meningkatnya globalisasi pada pasar, investor
internasional membutuhkan laporan keuangan yang dapat dibandingkan untuk
membantu mereka mengambil keputusan. Dengan memberikan laporan yang seragam,
praktek akuntansi dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi investasi
internasional. Pergeseran ke keseragaman dengan bantuan komputer akan menciptakan
kemudahan penggunaan (easy of use),
modularitas fungsional, kemampuan untuk memperluas usaha, dan konektivitas
jaringan, yang akan mendorong masyarakat akuntansi internasional dalam peraturan
keseragaman (Sankaran & AlHashim 2006).
H.
Akuntansi Kreatif
Banyak perusahaan yang melakukan akuntansi kreatif, meskipun
sampai sejauh mana tidak sepenuhnya diketahui. Perubahan dalam standar
akuntansi meningkatkan kemungkinan manipulasi angka akuntansi, terutama dengan
penggunaan nilai wajar. Menurut Smith (1992), beberapa teknik yang diterapkan
pada laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi untuk mengubah dampak hasil
adalah sebagai berikut:
•
Menuliskan
aset sebelum akuisisi.
•
Pelepasan:
laba atas penjualan aktiva yang diambil 'di atas garis' dan dekonsolidasi anak
perusahaan dalam penjualan yang diharapkan.
•
Pertimbangan
penangguhan atas akuisisi.
•
Pos
luar biasa dan pengecualian.
•
Off-balance-sheet finance
•
Kewajiban
kontinjensi.
•
Kapitalisasi
biaya seperti bunga, dan penelitian dan pengembangan.
•
Akuntansi
merek: kapitalisasi aset.
•
Perubahan
kebijakan penyusutan dalam metode dan periode.
•
Convertible, dengan opsi jual premium atau variabel-rate
saham preferen.
•
Penggunaan
surplus dana pensiun untuk mengurangi biaya tahunan.
•
Ketidakcocokan
mata uang antara pinjaman dan deposisi.
Akuntan
memanipulasi akun karena beberapa alasan, meliputi keinginan untuk:
•
Meningkatkan
gambaran pendapatan dan laba.
•
Memperbaiki
penampilan laporan posisi keuangan.
•
Dilihat
sukses dalam iklim politik dan sosial yang menuntut hal tersebut.
•
Menunjukkan
peningkatan tahunan secara bertahap dan stabil dalam laba tahunan perusahaan.
•
Menghindari
kegagalan.
•
Memuaskan
tuntutan investor (Dellaportas et al. 2005, hal. 192).
Dalam studi “Membangun kembali kepercayaan publik dalam
pelaporan keuangan: perspektif internasional” (2003), IFAC merekomendasikan
sepuluh langkah untuk mengurangi akuntansi kreatif, yaitu sebagai berikut.
1)
Kode
etik perusahaan yang efektif harus berada di tempat dan dimonitor secara aktif.
2)
Manajemen
perusahaan harus menempatkan penekanan yang lebih besar pada efektivitas
pengelolaan dan pengendalian keuangan.
3)
Insentif
untuk salah menempatkan informasi keuangan harus dikurangi.
4)
Dewan
direksi perlu meningkatkan pengawasan terhadap manajemen.
5)
Ancaman
terhadap independensi auditor perlu mendapat perhatian yang lebih besar dalam
proses tata kelola perusahaan dan oleh auditor sendiri.
6)
Efektivitas
audit perlu ditingkatkan terutama melalui perhatian yang lebih besar untuk
proses pengendalian kualitas audit.
7)
Kode
etik perlu diletakkan di tempat bagi peserta lain dalam proses pelaporan
keuangan dan kepatuhan mereka harus diawasi.
8)
Standar
dan peraturan audit perlu diperkuat
9)
Praktek
akuntansi dan pelaporan perlu diperkuat
10) Standar regulasi emiten perlu dibangkitkan
Solusi yang paling penting adalah proses pendidikan,
untuk mencegah gagasan bahwa akuntansi adalah objektif, tepat, dan dapat
diandalkan karena kerapian aritmatika nya. Selain itu, solusi yang paling sulit
untuk adalah penerapan satu standar akuntansi tunggal secara global,
berdasarkan mata uang global tunggal (Dellaportas et al. 2005).
I.
Perpajakan
Perusahaan multinasional mengklaim bahwa tugas
mempersiapkan pajak itu rumit, mahal, dan selamanya berubah. Efek perpajakan
memiliki pengaruh yang luas terhadap perusahaan multinasional. Sistem pajak
digunakan secara global untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi serta isu-isu
sosial dan lingkungan, dan penggunaan sistem ini akan bertumbuh.
Perbedaan
utama antara hukum dan prinsip pajak dengan SAK adalah:
•
Waktu
pengakuan penghasilan dan beban untuk tujuan pajak mungkin berbeda dari yang disyaratkan
oleh IFRS yang relevan.
•
Jumlah
dan transaksi dapat dicatat secara berbeda dengan biaya historis berdasarkan
IFRS, sedangkan peraturan pajak umumnya mengikuti biaya historis.
•
Persyaratan
IFRS mengenai klasifikasi, penyajian, dan pengungkapan umumnya mengikuti substance over form. Peraturan pajak
tetap mengandalkan terutama pada bentuk legal dari transaksi ketika menentukan
konsekuensi pajak mereka.
•
Beberapa
item memiliki dampak pajak penghasilan, tapi tidak ditangani dengan akun laba
dan rugi berdasarkan IFRS.
•
Adopsi
pertama kali dari IFRS dan penyesuaian atau penyajian kembali tahun-tahun
sebelumnya mungkin memiliki efek pajak yang perlu ditentukan.
J.
Mengkomunikasikan dengan Masa Depan
Akuntansi profesional di masa depan akan diminta untuk
memiliki keterampilan pengetahuan yang lebih besar daripada sebelumnya. Mereka
akan diminta untuk memiliki wawasan, pertimbangan profesional yang baik,
keterampilan manajemen proyek, integritas dan etika. Kualitas kepemimpinan
mereka harus disertai pemikiran strategis, perencanaan dan memiliki pemahaman
yang baik dari industri perusahaan, manajemen risiko, sistem organisasi, dan
proses.
Meskipun keterampilan teknis tradisional seperti analisis
keuangan perpajakan dan akan menjadi penting, tetapi mereka akan menjadi bidang
yang terspesialisasi. Akuntan menghadapi lebih banyak tantangan sekarang ini
dan terdapat kebutuhan untuk spesialisasi agar tetap up-to-date dengan peraturan saat ini, terutama isu-isu sosial dan
lingkungan. Hal ini akan mengakibatkan akuntan tunggal bergabung dengan akuntan
lain untuk dapat memberikan informasi secara detail terhadap laporan keuangan
klien.
Namun demikian, peran generalis tetap penting dan tetap
akan diremehkan. Akan terus ada proyek-proyek khusus yang membutuhkan pemahaman
tentang akuntansi dan akan bergantung pada individu dengan pemahaman yang luas di
mana mereka dapat memberikan solusi. Dalam jangka pendek, peninjauan IFRS akan berlanjut
untuk mengenali profesi akuntansi di masa depan.
Batas
baru dan tantangan yang dihadapi profesi akuntansi di masa depan akan meliputi:
•
Keterampilan
manajemen risiko.
•
Peningkatan
tanggung jawab akuntan yang ditunjuk.
•
Peningkatan
akuntansi non-tradisional, yang mencakup triple
bottom line.
•
Kebutuhan
akuntan yang baik untuk menafsirkan informasi.
•
Hilangnya
generasi terakhir yang memiliki pemahaman yang baik tentang pembukuan double-entry dan bukan hanya spreadsheet komputer.
a.
Keterampilan Manajemen Risiko
Standar manajemen risiko COSO dan standar Australia telah
membantu mendefinisikan beberapa pertanyaan dalam kerangka ini dan beberapa
diskusi telah menempatkan topik ini. Ada juga pengakuan bahwa pelatihan awal
akuntan adalah dalam risiko keuangan (jika dari latar belakang pemeriksaan),
dengan kemungkinan bahwa akuntan akan diminta untuk mengatasi bidang ini. Akan terdapat
banyak transfer auditor internal (dan lain-lain) ke dalam review risiko.
b.
Tanggung Jawab Akuntan
Pengaruh Sarbanes-Oxley Act 2002 membuat akuntan diminta
untuk memastikan informasi menjadi lebih akurat. Akuntan atau pengawas keuangan
diminta untuk mengkonfirmasi secara independen dan oleh direksi.
Direksi dan regulator akan menekankan sertifikasi dari
akuntan. Akuntan atau penasihat bisnis di masa depan harus memiliki fokus yang
kuat pada penyebaran sumber daya dan menganalisis informasi keuangan dan
lainnya untuk mengembangkan solusi bisnis secara total. Dengan demikian, mereka
harus mampu mengidentifikasi pembukaan pasar baru, memaksimalkan kekayaan
pemegang saham, dan membangun manajemen strategis yang inovatif.
c.
Akuntansi Non Tradisional
Dengan perubahan dalam pelaporan informasi selain kinerja
keuangan, terdapat kebutuhan yang meningkat untuk dapat memperoleh dan
menggunakan data non keuangan, terutama karena fokus dari triple bottom line. Beberapa bidang ini mendekati bagian dari peran
akuntan, seperti gaji, yang berada di bawah bagian keuangan atau bagian sumber
daya manusia. Informasi ini terstandardisasi dan akan memerlukan analisis untuk
menyediakan informasi yang bermakna dan konsisten.
d.
Komunikasi untuk Akuntan
Cukup sering akuntan tidak berkomunikasi dengan klien
mereka atau dengan akuntan lainnya. Akuntan perlu mengikuti aturan sederhana
dari komunikasi yang efektif dan menerapkan strategi-strategi ini tidak hanya
untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, tetapi juga klien dan akuntan lain di
wilayah mereka sendiri.
Akuntan yang baik
harus penafsir informasi. Pengolahan mekanik telah berubah, tapi akuntan yang
baik masih mampu menceritakan kisah yang terjadi dengan data diolah secara
mekanis.
e. Generasi
Terakhir
Ada kekhawatiran umum dalam profesi tidak banyak akuntan
tidak memiliki pemahaman dasar yang baik tentang bagaimana akun diletakkan
secara bersama-sama. Selain itu, akuntan semakin konservatif dan kurangnya
strategi pemikiran inovatif. Deakin University telah melakukan penelitian ke
dalam ciri-ciri kepribadian akuntan denganmenggunakan sistem Myers-Briggs dan
menemukan hal sebagai berikut.
•
50%
adalah tipe (E)xtravert, 50% tipe (I)ntrovert.
•
68%
adalah tipe (S)ensing, 32% tipe i(N)tuitive.
•
80%
adalah tipe (T)hinking, 20% tipe (F)eeling.
•
73%
adalah tipe (J)udgemental, 27% tipe (P)erceptives (Aaron 2005, hal. 49).
Sekitar setengah dari penasihat bisnis adalah ESTJ (Extravert,
Sensing, Thinking dan Judgemental) atau ISTJ (Introvert, Sensing, Thinking dan Judgemental).
Orientasi ISTJ pada dunia adalah adaptasi praktis, membangun apa yang telah
jadi, dan penyetelan dengan baik. Umumnya, mereka belajar untuk ‘berpikir di
dalam kotak’. ESTJ cenderung untuk bekerja pada solusi yang bisa diterapkan
pertama kali untuk menyelesaikan masalah. Dengan semua perubahan yang terjadi
dalam profesi, dan evolusi konstan dari peran dan tanggung jawab akuntan,
karakteristik kepribadian akuntan di masa depan akan menjadi menarik untuk
diteliti.
Diterjemahkan dari sumber: John Whiley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar